Verifikasi kepemilikan Search Google Console KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN ~ Hanifa's Website

Senin, 30 Oktober 2017

KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

Filled under:

MODUL 1: KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A.      ORGANISASI DAN MANAJER

1.       Pengertian Organisasi

Organisasi bisa didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu.­

2.       Manfaat organisasi

Secara spesifik, organisasi bisa memberikan manfaat berikut ini.

a.       Organisasi melayani masyarakat

b.      Organisasi mencapai tujuan

c.       Organisasi member karier

d.      Organisasi memelihara ilmu pengetahuan

3.       Manajamen

Manajeman adalah suatu proses bekerja sama dengan dan malelui mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama(Massie dan Douglas). Manjer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen.

B.      PROSES MANAJEMEN

Proses manajemen mencakup kegiatan perencaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

C.      JENIS-JENIS MANAJEMEN

Manajer dapat dikelompokkan berdasarkan berdasarkan tingkatan dan bidangnya.

1.       Berdasarkan Hierarki

a.       Manajemen puncak

b.      Manajemen menengah

c.       Manajemen tingkat bawah

2.       Berdasarkan Fungsi

a.       Manajer umum

b.      Manajer fungsional

3.       Tingkatan Manajemen dan keterampilann Manajemen

Manajer puncak membutuhkan keterampilan konseptual, Manajer tingkat mengengah membutuhkan keterampilan manusiawi, dan Manajemen tingkat bawah membutuhkan Keterampilan operasional.

4.       Keterampilan Analitis dan Konseptual

Manajer dalam menganalisis persoalan diharapkan mampu memecah persoalan yang besar ke dalam bagian yang lebih kecil, kemudian memberikan solusi pemecahannya. Manajer diharapkan memiliki keterampilan menyeluruh mengenai situasi yang dihadapinya serta melihat hubungan antarbagian dan hubungan organisasi dengan lingkungannya.






D.      PERANAN MAJERIAL

PERANAN

PERANAN SPESIFIK

ILUSTRASI

Interpersonal(hubungan manusiawi)

Figur Bapak

Menjadi symbol organisasi, memimpin rapat, dan membuka acara organisasi

Pemimpin

Memberi contoh pada bawahan dan memotivasi bawahan

Penghubung

Mengoordinasikan kegiatan antardepartemen

Informasi

Monitor

Diseminator

Menyebarluaskan informasi kepada anggota organisasi

Juru Bicara

Menjadi wakil organisasi dan memberi pidato dalam acara kemasyarakatan

Pengambilan Keputusan

Kewirausahaan

Membuat keputusan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan, seperti membuat produk baru dan melakukan ekspansi usaha

Penyelesai gangguan

Menyelesaikan gangguan yang timbul, misalnya menyelesaikan pemogokan buruh dan perselisihan dalam organisasi

Pembagi sumber daya

Membagi sumber daya dalam organisasi, misalnya menentukan anggaran untuk departemen serta   menentukan gaji dan bonus karyawan

Perunding

Melakukan perundingan dengan pihak yang berkaitan dengan organisasi, misalnya berunding dengan pemasok atau distributor.

E.       TANTANGAN MANAJEMEN

1.       Pendidikan dan Pengalaman

2.       Kebutuhan akan visi

3.       Etika dan Tanggung Jawab Sosial

KEGIATAN BELAJAR 2

Perkembangan Teori dan Pemikiran Manajemen

A.      TEORI MANAJEMEN KUNO

1.       Mesir Kuno

2.       Machiavelli

3.       Sun Tzu

4.       Adam Smith

B.      TEORI MANAJEN KLASIK

1.       Pioni Tori Manajemen Klasik

a.       Robert Owen(1771-858)

b.      Charles Babbage(1792-1871)

2.       Teori Manajen Ilmiah

a.       Frederick Winslow Taylor(1856-1915)

b.      Frank B Gilberth(1868-1924) dan Lillian Gilberth(1878-1972)

c.       Henry L. Gantt(1861-1919)

3.       Teori Organisasi Klasik

a.       Henry Fayol(1841-1925)

b.      Max Weber(1864-1920)

4.       Aliran Perilaku

a.       Pendekatan hubungan manusiawi

b.      Studi Hawthorne

c.       Sumbangan dan Keterbatasan pendekatan hubungan manusiawi

5.       Pendekatan Ilmu Perilaku

a.       Pendahuluan

b.      Sumbangan dan Keterbatasan aliran ilmu perilaku

C.      PENDEKATAN KUANTITATIF

1.       Riset Operasi dan Manajemen Sains

a.       Pendahuluan

b.      Sumbagan dan keterbatasan pendekatan kuantitatif

D.      TEORI MANAJEMEN KOMTEMPORER

1.       Pendekatan Sistem

2.       Pendekatan Situasional

3.       Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru

4.       Pandangan Integratif

MODUL 2 : LINGKUNGAN ORGANISASI

KEGIATAN BELAJAR 1

LINGKUNGAN ORGANISASI

A.      LINGKUNGAN LANSUNG

1.       Lingkungan Langsung Internal

Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari lingungan eksternal. Lingkungan internal menjadi bagian dari lingkungan uang dihadapi oleh manajer individual, bukan organisasi secara keseluruhan.

a.       Pekerja

b.      Dewan Komisaris

c.       Pemegang Saham

d.      Jaringan Stackholder

2.       Lingkungan Langsung Eksternal

a.       Konsumen

b.      Pemasok

c.       Pesaing

d.      Pemerintah

e.      Lembaga Keuangan

f.        Kelompok-kelompok lain

B.      ELEMEN LINGKUNGAN UMUM(LINGKUNGAN TIDAK LANGSUNG)

Lingkungan umum tidak berpengaruh secara langsung, setidaknya pada saat sekarang. Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara: (1) mendorong pembentukan stackholder dan (2) menciptakan lingkungan tempat organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut. Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum: (1) sosial yang tediri atas demografi, gaya hidup, dan nilai sosial; (2) ekonomi; (3) politik; dan (4) teknologi.

C.      MODEL HUBUNGAN ORGANISASI-LINGKUNGAN

1.       Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi

Tingkat Homogenitas/Tingkat Perubahan

Stabil

Dinamis

Sederhana

Ketidakpastian Rendah

Ketidakpastian Moderat(1)

Kompleks

Ketidakpastian Moderat(2)

Ketidakpastian Tinggi

2.    Lima Kekuatan Kompetisi

1)    Ancaman;

2)    Produk Subsitusi;

3)    Pemasok;

4)    Pembali

5)    Pesaing

3.       Strategi Menghadapi Lingkugan

a.       Mempengaruhi lingkungan langsung

b.      Memonitor lingkungan tidak langsung

c.       Menyesuaikan diri terhadap lingkungan

KEGIATAN BELAJAR 2

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Etika bisnis dipengaruhi oleh beberapa faktor: keluarga, situasi, nilai moral dan agama, pengalaman, serta teman. Etika dalam organisasi bisa dikelompokkan dalam beberapa wilayah: hubungan organisasi dengan karyawan, hubungan karyawan dengan organisasi, dan hubungan organisasi dengan pihak luar. Beberapa keputusan organisasi masuk dalam satu atau beberapa wilayah tersebut.

Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan ketika yang dilaporkan organisasi untuk memenuhi tuntutan lingkungannya. Organisasi dapat melakukan pendekatan tanggung jawab sosial, yaitu penghindaran, kewajiban, respons, dan kontribusi sosial. Kontribusi sosial merupakan pendekatan yang paling sesuai dengan argument pro tanggung jawab sosial. Menajemen tanggung jawab sosial mencakup perencaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan atau program sosial. Akan lebih baik lagi apabila perencanaan sosial diintregasikan dengan perencanaan yang ada dan yang merupakan perencanaan untuk kegiatan ekonomi.

KEGIATAN BELAJAR 3

GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan menyempitnya jarak tempuh antadunia, hal ini terlihat dari begitu cepatnya informasi menyebar dari suatu negara ke negara lain. Semakin ketatnya persaingan bisnis antarnegara yang harus direspon dengan sikap terbuka, bersedia membuka diri dan belajar dari negara lain. Globalisasi menawarkan kesempatan sekaligus ancaman. Jika perusahaan tidak bisa memberikan respons atau sikap yang tepat, perusahaan bisa digilas oleh gelombang globaliasi.

MODUL 3 : PERENCANAAN

A.      JENIS PERENCANAAN

1.    Perencanaan Strategis, merupakan perencanaan jangka panjang untuk mencapai tujuan strategis.

2.    Perencanaan Taktis, ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk melakukan bagian tertentu dari rencana strategis.

3.    Perencanaan Operasional, mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek, dan melibatkan manajemen tingkat bawah.

B.      PROSES PERENCANAAN

1.    Menetapkan visi dan misi

2.    Menetapkan tujuan

3.    Menetapkan sumberdaya

4.    Melaksanakan Perencanaan

5.    Mengevaluasi Ketercapaian

C.      HAMBATAN PERENCANAAN

1.    Tujuan tidak tepat

2.    Sistem balasan tidak tepat

3.    Lingkungan kompleks

4.    Tidak meniptakan tujuan alternative

5.    Tidak paham organisasi

6.    Tidak percaya diri

7.    Tidak memahami kondisi lingkungan

D.      MENGATASI HAMBATAN PERENCANAN

1.    Pahami tujuan perencanaan

2.    Komunikasi dan partisipasi aktif

3.    Konsisten, revisi, dan perbaikan

4.    Sisitem balasan yang akurat

5.    Bersikap untuk berubah

MODUL 4: PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN ALAT PERENCANAAN SERTA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.      MASALAH DAN KESEMPATAN

Proses perencanaan masalah dimulai dari situasi

1.    Penyimpangan dan Pengalaman Masa Lalu

2.    Penyimpangan dari Rencana

3.    Orang lain

4.    Lingkungan

B.      PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.    Satu langkah dari langkah-langkah yang lebih panjang dan yang membentuk proses pengambilan keputusan.

2.    Tipe Keputusan:

Diambil oleh manajer dengan dua kategori:

1)  Keputusan yang terpogram

2) Keputusan yang tidak terpogram

C.      Kepastian, Resiko dan Ketidakpastian

Kondisi yang dihadapi oleh manajer

KEGIATAN BELAJAR 2

ALAT PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.      PENDEKATAN MANAJEMEN ILMIAH

B.      ALAT PERAMALAN

1.    Peramalan adalah proses yang sistematis untuk memperkirakan kondisi masa mendatang dengan menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

2.    Metode-metode peramalan

3.    Peremalan kuantitatif

a.       Time series : Metode rata-rata, bergerak, penghalusan

b.      Peramalan sebab akibat : model regresi, ekonometri

4.    Peremalan kualitatif

a.       Metode pendapatan kelompok eksekutif

b.      Metode Delphi

c.       Sales-force-composition

d.      Analisis multiatribut

C.      Alat penjadwalan

1.    Bagan Count -> Henry L

2.    Perf(Program Evaluation and Review Technique)

D.      Alat pembantu pengambilan keputusan

1.    Bagan positif dan negative

2.    Matriks multikriteria

3.    Matriks Pay-off

4.    Programisasi Linear

5.    Analisis titik impas

6.    Pohon keputusan

MODUL 5

PENGORGANISASIAN DESAIN ORGANISASI DAN WEWENANG

KEGIATAN BELAJAR 1

DESAIN ORGANISASI

Proses memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi dan lingkungan tertentu

A.      PANDANGAN POLITIK

Organisasi birokrasi mempunyai karakteristik.

1.    Pembagian kerja yang jelas

2.    Seperangkat aturan yang konsisten

3.    Ada hierarkis posisi

B.      PANDANGAN NEOKLASIK

1.    Rensislikerf

2.    Dougles McGregor

3.    Kritikum terhadap neoklasik

C.      PENDEKATAN SITUASIONAL

1.    Pengaruh Lingkungan

2.    Pendekatan tugas teknologi digunakan untuk mengubah input menjadi output

3.    Pengaruh ukuran

4.    Siklus kehidupan Organisasi dan Kebutuhan Reorganisasi

D.      TIPE ORGANISASI

1.    Berdasarkan Fungsi

 

2.    Organisasi Pasar/Produksi

3.    Struktur Matriks

E.       KOORDINASI

Koordinasi diperlukan dengan semakin meningkatnya spesialisasi. Tingkat ketergantungan dalam organisasi akan menentukan sejauh mana koordinasi dilakukan. Manajer dapat menggunakan beberapa teknik untuk meningkatkan koordinasi. Desentralisasi meruapkan proses pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara sistematis ke tingkat organisasi yang lebih rendah. Sentralisasi menahan wewenang dan tanggung jawa pada manajemen puncak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi desentralisasi, misalnya lingkungan, ukuran, dan faktor lainnya seperti risiko.

KEGIATAN BELAJAR 2

WEWENANG, DEPARTEMENISASI, HUBUNGAN PELAPORAN, DAN DESAIN KERJA

A.      WEWENANG

1.    Pandangkan Klasik

Menurut pandangan klasik wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah.

2.    Pandangan Penerimaan

Sudut Pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.

3.    Wewenang lini staf

a.       Wewenangn lini

Wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.

b.      Wewenang staf

Wewenng staf dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberi jasa atau nasihat kepada manajer lini.

c.       Wewenag fungsional

Wewenang fungsional yaitu manajer atau departemen mempunyai fungsi masing-masing.

4.    Delegasi Wewenang

Wewenang dapat di delegasikan sesuai dengan prinsip skalar dari manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis wewenang harus ditetapkan dengan jelas dari manajemen puncak sampai karyawan paling bawah.

a.       Keuntungan dan halangan delegasi wewenang

Delegasi wewenang memungkinkan manajer dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada dikerjakan sendiri. Ada beberapa halanangan dalam delegasi wewenang. Manajer barangkali tidak yakin akan kemampuan bawahan, takut wewenangnya berkurang, atau karyawan melakukan pekerjaan yang lebih baik darinya.

b.      Delegasi wewenang yang efektif

1)    Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan.

2)    Memutuskan siapa yang akan memperoleh penegasan

3)    Mendelegasikan tugas

4)    Menetapkan feedback atau umpan balik.

B.      HUBUNGAN PELAPORAN

Organisas disusun berdasarkan laporan, bawahan melapor ke atasan.

1.    Rentang kendali

Rentang kendali didefinisikan sebagai jumlah bawahan yang melapor ke atasan tertentu.

2.    Keterbatasan Organisasi formal

Organisai formal tidai menangkap dinamika hubungan informal antarkaryawan atau manajer. Sehingga karyawan merasa “jauh” dengan direktur utama.

C.      PENGELOMPOKAN KERJA (DEPARTEMENTALISASI)

1.    Pengelompokan berdasar fungsi

2.    Pengelompokan berdasarkan produk

3.    Pengelompokan berdasarkan pelanggan

4.    Pengelompokan berdasar lokasi

5.    Pengelompokan berdasar kriteria lainnya

6.    Pertimbangan lainnya

D.      DESAIN KERJA

Desain kerja dapat diartika sebagai penetapan tanggung jawab kerja individu. Masing-masing pendekatan tentunya memiliki sisi negatif dan positifnya.

1.    Pendekatan Desain kerja

a.       Pendekatan mekanis atau spesialis

b.      Pendekatan motivasional

c.       Penekatan biologi

d.      Pendekatan (motor perceptual)

2.    Desain kerja dan kepuasan kerja

Desain kerja menetapkan tanggung jawab kerja seorang individu. Kepuasan kerja merupakan masalah yang kompleks. Model-model di muka hanya dapat menjawab sebagian dari permasalahan kepuasan kerja. Masih banyak bagian lain yang belum terjawab.

MODUL 6

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERUBAHAN ORGANISASI

KEGIATAN BELAJAR 1

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA



0 komentar:

Posting Komentar